Sabtu, 10 Oktober 2015

Memperhatikan Kadar Air Saat Mendaki

          Salam Lestari!!!



         Dalam pendakian ternyata meminum banyak air bisa menyebabkan "keracunan air" dimana dengan rendahnya kadar natrium dalam tubuh dapat menyebabkan air masuk ke dalam sel tubuh.  Dengan masuknya air tersebut akan menyebabkan otak membengkak, dan peningkatan tekanan dapat mengakibatkan kematian pada tubuh sebagaimana dilansir dari  DailymailRabu (7/10/2015).



          Kasus "keracunan air" bagi para hiker ini pertama kali didokumentasikan oleh dokter dalam jurnal Wilderness & Environmental Medicine yaitu ketika seorang wanita Inggris pada bulan September 2008 bersama suaminya melakukan hiking melintasi 6,2 mil Grand Canyon National Park.  Wanita 47 tahun tersebut selama hiking terlalu banyak minum air tanpa diseimbangkan dengan makanan.  Singkatnya ketika menunggu bus di Grand CanyonVillage, tiba-tiba wanita tersebut pingsan dan tersungkur, saat bagian pelayanan medis datang wanita itu bisa duduk tegak tapi lambat untuk merespon pertanyaan dan mengeluh sakit kepala.  Tidak lama kemudian memuntahkan banyak cairan bening dan segera menjadi tidak responsif.

           Dengan memberinya larutan garam dan oksigen, Dokter berhasil menstabilkan kondisinya. Tapi, dia tidak lagi dapat dibangunkan dan dinyatakan mati otak, 19 jam setelah pingsan. Dokter mengatakan ia menderita pembengkakan otak yang parah yang menyebabkan tekanan dalam tengkorak dan akhirnya kematian otak.

            Kesimpulan Dokter ia menderita “hiponatremia terkait olahraga”, yang berarti rendahnya tingkat natrium dalam darah.  Aktivitas fisik yang berat atau olahraga menyebabkan tubuh kehilangan natrium, mineral yang penting untuk menjaga keseimbangan air dalam sel-sel tubuh.
Gejala awal hiponatremia terkait olahraga termasuk mual, muntah, dan sakit kepala yang dengan cepat dapat berkembang menjadi kebingungan, perubahan status mental, kejang, dan kematian jika tidak ditolong segera.  Meskipun tanda-tanda dan gejala hiponatremia ini tidak spesifik dan tumpang tindih dengan kondisi lain seperti penyakit panas, penyakit gunung akut, dan hipoglikemia (kurangnya gula dalam darah), riwayat banyak minum dan kejang, atau kerusakan status mental yang cepat setelah olahraga.

            Jadi selama pendakian ada beberapa cara yang bisa dilakukan, meminum air yang mengandung isotonik terutama zat natrium sekarang banyak minuman yang menjualnya.  Atau ingin alami bisa membawa air kelapa sebagai minuman yang mengandung natrium alami.  Bisa juga dengan menyeimbangkan antara minum dengan makanan tapi jangan lupa masukan pula garam sebagai pengganti ion.  

Save Our Hiking!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar